Giannis Bangga Usai Samai Rekor Pemain Legenda NBA Ini. Pada 1 Desember 2025, di tengah euforia kemenangan 116-99 atas Brooklyn Nets, Giannis Antetokounmpo tak bisa sembunyikan kebanggaannya setelah mencapai tonggak baru: 21.000 poin karir di NBA. Dengan 29 poin dari 12 tembakan lapangan akurat dalam 19 menit, bintang Milwaukee Bucks berusia 30 tahun ini jadi pemain keenam termuda yang capai angka itu, hanya kalah dari legenda seperti LeBron James, Michael Jordan, Kobe Bryant, Wilt Chamberlain, dan Kevin Durant. “Ini luar biasa; saya bangga sekali, tapi ini tim yang bikin semuanya mungkin,” katanya usai laga, mata berbinar saat sebut nama-nama besar itu. Di musim 2025-26 yang Bucks start kuat dengan rekor 12-7, prestasi ini bukan sekadar angka—itu bukti perjalanan dari pemuda Yunani ke ikon liga, sambil tetap haus gelar playoff. REVIEW KOMIK
Perjalanan Giannis Menuju 21.000 Poin: Giannis Bangga Usai Samai Rekor Pemain Legenda NBA Ini
Giannis tak lahir sebagai superstar. Lahir di Athena dari orang tua Nigeria, ia mulai dribble bola di jalanan sebelum draft 2013 sebagai pick ke-15 Bucks. Rookie year-nya sederhana: 6,8 poin rata-rata, tapi sejak 2016-17, ia meledak—rata-rata 30 poin musim ini, tertinggi liga. Capai 21.000 poin di usia 30 tahun 6 hari bikin ia lebih cepat dari Shaquille O’Neal (31 tahun 4 bulan) dan Karl Malone (31 tahun 9 bulan). Ini laga ke-15 musimnya, dengan 30,9 poin per laga, 11,9 rebound, dan 6,5 assist—statistik yang tak pernah dicapai siapa pun dalam satu musim. Cedera adduktor kanan sempat bikin ia questionable, tapi ia main efisien, termasuk satu tiga angka dan empat free throw. “Dari nol ke sini, ini mimpi yang jadi nyata,” ujarnya, ingat hari-hari awal di Milwaukee.
Rekor yang Disamai: Wilt Chamberlain: Giannis Bangga Usai Samai Rekor Pemain Legenda NBA Ini
Dari daftar keenam termuda 21.000 poin, Giannis paling dekat dengan Wilt Chamberlain—legenda 1960-an yang capai milestone itu di usia 30 tahun 8 bulan. Wilt, dengan rekor 100 poin satu laga dan rata-rata 50,4 poin musim 1961-62, adalah monster fisik yang kuasai era pace tinggi. Giannis samai itu dengan gaya modern: efisiensi 60,1 persen tembakan, plus kontribusi di rebound dan assist yang Wilt jarang capai. “Wilt adalah raksasa; samai dia bikin saya hormat sejarah NBA,” kata Giannis, yang kini peringkat 42 all-time scoring dengan 21.002 poin. Ini bukan satu-satunya homage: musim lalu, ia samai Wilt dengan 10 laga berturut 20 poin di atas 60 persen tembakan. Bucks, di bawah Doc Rivers, manfaatkan momen ini untuk bangkit setelah playoff pahit 2024.
Reaksi Giannis: Bangga Tapi Rendah Hati
Giannis tak sombong; reaksinya penuh syukur. “Saya bangga, tapi ini bukan akhir—saya ingin lebih, seperti LeBron yang incar 40.000,” katanya, sebut ambisi pecah rekor scoring James sebelum pensiun. Ia puji rekan seperti Damian Lillard (25 poin lawan Nets) dan Khris Middleton, yang bantu ciptakan peluang. “Tanpa mereka, tak ada rekor ini.” Di usia 30, ia sudah dua MVP, satu ring 2021, dan NBA Cup 2025 MVP—tapi fokusnya playoff, di mana ia pernah blok 5 dan rebound 20 di game 7. Cedera lutut masa lalu bikin ia hati-hati, tapi malam itu ia main penuh energi, sumbang dua steal. Fans Bucks, yang nyanyi “MVP” sepanjang laga, lihat ini sebagai tanda: Greek Freak siap dominasi lagi.
Kesimpulan
Giannis Antetokounmpo bangga samai rekor Wilt Chamberlain di 21.000 poin jadi babak baru legacy-nya, tapi sikap rendah hatinya ingatkan bahwa angka hanyalah langkah. Dari jalanan Athena ke peringkat 42 all-time, ia buktiin kerja keras kalahkan bakat mentah—dengan 30 poin musim ini dan ambisi gelar. Bucks untung punya pemimpin seperti dia, yang hormati sejarah sambil tulis masa depan. Ke depan, dengan 33 laga tersisa paruh musim, Giannis haus 30.000 poin dan ring kedua—satu rebound demi satu, menuju April yang legendaris.